Jenis Biji Kopi Paling Terkenal di dunia

 

Sumber: freepik

Kopi adalah sebuah komoditi yang biasa di jadikan minuman yang digemari untuk saat ini di dunia.

Namun tahukah kamu kalau banyak pecinta kopi tidak tahu jenis kopi apa yang biasa di pakai oleh kafe kafe favorit mereka.

Sebenarnya jika kamu mengenal jenis kopi bisa membantu kamu meracik rasa kopi, Contohnya kamu menggabugkan 20% kopi Arabica dengan 80% kopi Robusta membuat rasa pahit yang kuat dengan sedikit rasa asam.

 Jenis-Jenis Kopi

1. Kopi Arabica

Biji kopi arabika memiliki ciri-ciri ukuran biji yang lebih kecil dibandingkan biji kopi jenis robusta, selain itu, kandungannya kafeinnya lebih rendah, rasa dan aromanya lebih nikmat.

Biji kopi Arabica ditanam di dataran tinggi dengan curah hujan stabil. Arabica biasa diproduksi karena pohonnya mudah dirawat dan ukurannya kecil

Berikut adalah beberapa jenis kopi Arabica di lihat di bola.com.

a. Kopi Kolombia (Colombian coffee).

Jika langsung digoreng, kopi Kolombia memiliki rasa dan aroma yang kuat. Kolombia adalah penghasil kopi kedua terbesar di dunia setelah Brasil. Sekitar 12 persen kopi di dunia dihasilkan di negara ini.

b.  Colombian Milds.

Varietas ini termasuk kopi dari Kolombia, Kenya, dan Tanzania. Semuanya adalah jenis kopi arabika yang telah dicuci.

c. Ethiopian Yirgacheffe

kopi arabika satu ini berasal dari daerah di kota Yirga Cheffe di provinsi Sidamo (Oromia) di Ethiopia.

d. Hawaiian Kona coffee

Ditanam di kaki pegunungan Hualalai di distrik Kona di Hawaii. Kopi diperkenalkan pertama kali di Hawaii oleh Chief Boki, Ggubernur Oahu, pada 1825.

e. Jamaican Blue Mountain Coffee

Berasal dari Blue Mountains di Jamaika. Kopi ini memiliki harga yang mahal karena kepopulerannnya.

f. Kopi Jawa (Java coffee)

Kopi ini sangat terkenal sehingga nama Jawa menjadi nama identitas untuk kopi.

g. Kenyan

Kopi ini terkenal karena tingkat keasaman dan rasanya. 


Sumber: freepik

 2.  Kopi Robusta

Robusta merupakan jenis biji kopi yang paling banyak diproduksi kedua setelah Arabica. Kopi satu ini terkenal dengan cita rasanya yang kuat dan pekat.

Bertekstur sedikit lebih kasar di lidah, dan rasanya lebih manis seperti cokelat. Jenis kopi Robusta bisa tumbuh dan hidup di daerah dengan ketinggian 400-700 mdpl dengan temperatur 21-24°C.   

Biji kopinya tak mudah rusak oleh hama. Oleh karena itu, produksi kopi robusta per hektar lebih banyak dan dengan biaya produksi yang lebih rendah. 

Kopi Robusta lebih sering diproduksi menjadi kopi instan karena kadar kafeinnya tinggi dan cocok dikonsumsi saat butuh suntikan energi cepat.

Berikut jenis kopi robusta menurut nescafe.com.

a. Robusta Lampung

Jenis kopi robusta terbaik di Indonesia hingga terkenal ke mancanegara adalah kopi robusta asal Lampung, Sumatera Barat.

Kopi ini punya aroma yang tegas, body atau tekstur yang utuh, serta rasa yang cukup smooth seperti sirup. Umumnya, karakter ini yang membuat jenis kopi robusta Lampung jadi salah satu pilihan yang cocok untuk kopi blend (dicampur dengan kopi arabika).

b. Robusta Temanggung

Kabupaten Temanggung terletak di wilayah Jawa Tengah dan merupakan salah satu penghasil kopi robusta di Indonesia. Rasa kopi robusta Temanggung ini disukai oleh banyak orang karena mirip seperti kopi moka; punya body yang utuh, serta aroma yang mirip tembakau.

 c. Robusta Pupuan

Provinsi Bali dikenal sebagai produsen kopi Arabika Kintamani dengan rasa yang nikmat. Tapi, selain itu, ada juga kopi robusta asal Pupuan, Kabupaten Tabanan yang perlu kamu coba. Pasalnya, kopi ini punya aroma unik seperti cokelat yang dihasilkan dari metode penanaman campuran (polyculture) dengan tanaman kakao.

d. Robusta Flores

Kalau menyeberang sedikit dari Pulau Dewata, kamu bakalan menemukan kepulauan yang indah lainnya, yakni Flores. Pulau ini pada umumnya sering memikat hati masyarakat karena terdapat Pulau Komodo serta tumbuhnya berbagai bunga dan tanaman yang eksotis.

Tapi, di antara tanaman-tanaman tersebut, tumbuh juga tanaman kopi robusta. Produksi Kopi Robusta Flores ini juga nggak kalah dengan jenis-jenis lainnya. Bahkan, banyak yang menyukai kopi satu ini karena rasanya yang punya sentuhan gandum dan kacang-kacangan.

e. Robusta Toraja

Pernah mendengar tentang kopi Arabika Toraja? Kopi asal Sulawesi Selatan ini cukup nge-hits di kalangan penikmat kopi single origin di seluruh dunia, lho! Namun, ternyata masyarakat Toraja nggak cuma produksi kopi arabika, tapi juga kopi robusta.

Kalau berbicara soal profil rasa kopi Robusta Toraja, kamu mungkin akan menggunakan beberapa kata-kata yang sama seperti saat sedang menilai rasa Arabika Toraja. Pasalnya, bisa jadi karena tumbuh di wilayah yang sama, Robusta Toraja punya sentuhan rasa yang mirip Arabika Toraja, yakni seperti kapulaga dan kayu manis (cinnamon).

3. Kopi Liberika

 Kopi liberika berasal dari Liberia, Afrika barat. Kopi liberika dapat tumbuh sekitar 9 meter dari tanah. Jenis kopi ini memiliki ukuran daun, bunga, cabang, buah, dan pohon yang lebih besar dibandingkan dengan jenis arabika dan robusta. 

Merupakan salah satu jenis biji kopi yang paling sulit ditemukan. Ukurannya lebih besar daripada biji kopi lainnya dan bentuk Liberica juga tidak beraturan.Kopi liberika terkenal kokoh dan lebih tahan terhadap wabah penyakit. Berwarna hijau hingga kecoklatan.

4. Kopi Excelsa

Jenis biji kopi satu ini baru diklasifikasikan sebagai bagian dari Liberika. Namun, cita rasa kopi Excelsa dan Liberika cukup jauh berbeda. Excelsa menghadirkan rasa asam ala buah yang berpadu dengan aroma asap. Berwarna merah kecoklatan.

Jenis kopi ini lebih ringan dari segi aroma dan kafein, bagi kamu yang tidak begitu suka kopi, Excelsa bisa menjadi pilihan tepat.

5. Kopi Decaf

Kopi decaf adalah kopi tanpa kafein. Cara pembuatan kopi decaf dimulai dengan memasukkan biji kopi ke dalam suhu air sangat tinggi dengan tekanan air yang juga tinggi. Proses perendaman ini biasanya memakan waktu kurang lebih 8 jam. Meskipun sudah melalui proses yang panjang, namun kandungan kafein dalam kopi tidak benar-benar hilang.

Kopi decaf memiliki rasa, aroma dan warna yang berbeda. Soal rasa, kopi decaf terasa sedikit lebih asam karena proses panjang yang dilaluinya. Selain itu, kopi decaf juga terasa lebih flat dan sedikit watery.

Pembuatan kopi decaf ada 3 cara menurut nescafe.com.

a. Proses Air (Swiss)

Proses ini pertama kali dikembangkan pada 1930-an dengan merendam biji kopi hijau dengan air panas kemudian sisa airnya disaring dengan activated charcoal filter yang kemudian digunakan kembali untuk merendam biji hijau lainnya.

Air yang sama digunakan terus menerus hingga selesai. Sayangnya, cara ini membuat karakteristik kopi menghilang seiring dengan berkurangnya kadar kafein tersebut.

b. Proses Larutan Kimia

Sesuai namanya, proses ini menggunakan pelarut kimia, yaitu ethyl acetate. Pada proses ini, biji kopi dikukus dan dicuci dengan pelarut ethyl acetate tersebut dan kemudian dikukus kembali. Setelah itu, biji kopi dikeringkan, baru disangrai. Biasanya, biji kopi yang didekafeinasi menggunakan proses ini dinamakan “naturally decaffeinated”.

c. Proses Karbon Dioksida

Proses ini merupakan proses dekafeinasi yang terbaru, dengan menggunakan ekstraksi dari karbondioksida subkritis. Jadi, pertama biji kopi hijau direndam di wajan baja tertutup yang penuh air, kemudian dipompa dengan karbondioksida. Karbondioksida dalam proses ini bekerja untuk melarutkan kafein tanpa mempengaruhi rasa dan karakteristik kopi.

Nah, itu lah beberapa jenis kopi terkenal di dunia jadi kamu bisa pilih deh yang mana kamu suka.

Sumber: 

https://www.ruparupa.com/blog/jenis-biji-kopi-ini-dan-karakteristiknya/

https://www.bola.com/ragam/read/4644985/jenis-jenis-biji-kopi-terkenal-di-dunia-dan-terbaik-di-indonesia

https://www.nescafe.com/id/artikel/mengenal-kopi-decaf

Komentar

Postingan Populer